SEJARAH Mesir kuno memang identik dengan keberadaan piramida dan firaun. Penelitian berkelanjutan yang dilakukan ahli arkeolog negara itu berhasil mengungkap berbagai kisah dalam sejarah keagungan Mesir kuno yang mengesankan.
Ahli sejarah Mesir juga tidak ketinggalan melakukan berbagai penelitian firaun untuk mencari jawaban kepada berbagai misteri yang ada di balik setiap mumi yang ditemukan. Satu studi terbaru dilakukan pada mumi yang ditemukan pada 1881 dan kini ditempatkan di Museum Mesir di Kairo berhasil membantu sekelompok ahli arkeologi menghimpun sebuah kisah percobaan pembunuhan, konspirasi menjatuhkan raja dan bunuh diri.
Mayat dengan wajah berkerut, mulut terbuka seolah-olah menjerit kesakitan bingungkan peneliti sejak 130 tahun lalu
Analisis menemukan Mumi Mesir yang ditemukan dengan wajah yang menyiratkan kesakitan amat sangat itu terpercaya mumi Pangeran Pentewere, tersangka yang dicurigai merencanakan pembunuhan ayahnya, Firaun Ramses III.
Mumi tersebut dikenal sebagai 'Mumi Menjerit' dan 'Lelaki E Yang tidak diketahui' setelah rahangnya yang terbuka luas dan wajah kesakitan yang ditampilkan, membingungkan peneliti sejak ia ditemukan kali pertama dan hingga setelah hampir 130 tahun berlalu.
"Kami percaya ada dua tindakan bertentangan akan dilakukan pada mumi ini, satu pihak mencoba menghapus dan satu lagi mencoba menyelamatkannya," kata Dr Bob Brier, seorang ahli arkeologi yang melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap mumi itu tahun ini.
Ketika ditemukan di lembah Deir El Bahri, 460 kilometer ke selatan Kairo, mumi tersebut berada dalam kondisi yang menyedihkan dengan kedua tangan dan kakinya diikat ketat, terlalu ketat sehingga bekas ikatan jelas terlihat. Wajah mumi itu berkerut dan mulutnya terbuka seakan menjerit karena kesakitan yang amat sangat.
Beberapa ahli arkeologi sebelumnya mengajukan satu teori tentang penyebab kematian mumi itu dengan mengatakan putera tersebut mungkin ditanam hidup-hidup atau diracun, atau mungkin seorang Pangeran yang dikenal dengan nama Hitite dan hidup pada zaman Firaun Tutankhamen.
'Mumi Menjerit' itu bagaimanapun bukan Putera Hitite setelah ia kemungkinan besar tidak dimumikan.
"Mereka tidak akan memumikan putera itu jika mereka membunuhnya, sebaliknya mereka akan menghapus mayatnya," kata Brier, menambahkan teori bahwa pangeran itu diracun atau dipaksa meminum racun tidak ditolak.
Satu dokumen papirus yang ditemukan menceritakan tentang satu sidang ke atas permaisuri Firaun Ramses III, yang berlangsung pada abad ke 12 Sebelum Masehi (SM). Ia diduga bersekongkol membunuh suaminya untuk digantikan dengan Pangeran Pentewere.
Komplotan itu namun segera dibongkar dan mereka yang bertanggung jawab dihukum mati.
Pangeran Pentewere terlepas hukuman mati setelah posisinya sebagai putera raja, sebaliknya ia diizinkan membunuh diri dengan meminum racun.
Kondisi Mumi Menjerit menunjukkan kematian terjadi secara tidak hormat dan ia mungkin membayangkan bentuk hukuman yang diterima Pentewere, jika kisah konspirasi itu benar.
"Kami menemukan mumi ini dibalut dengan kulit kambing. Bagi orang Mesir kuno, kulit kambing berarti dia tidak suci. Dia melakukan sesuatu yang jahat di dalam hidupnya, "kata Ketua Dewan Tertinggi Antikuiti Mesir Dr Zahi Hawass.
"Pentewere mungkin dijatuhi hukuman mati dengan disuruh meminum racun setelah komplotan pembunuhan itu berhasil dibongkar," kata Hawass dan Brier.
Mumi Menjerit juga ditemukan tanpa tanda makam dan ini akan mencegahnya sampai ke kehidupan setelah mati, terpercaya satu lagi hukuman tambahan kepadanya keterlibatan dalam upaya membunuh ayahnya sendiri.
Namun, Brier berpendapat Pentewere mungkin dimumikan secara terburu-buru karena otak dan organ dalamnya tidak dikeluarkan, bahkan mayatnya juga tidak cukup kering. Selain itu metode yang digunakan untuk memumikannya juga sangat kasar.
"Setelah otak dikeluarkan, damar akan dimasukkan ke dalam rongga tengkorak, tetapi dalam kasus Mumi Menjerit, penelitian menunjukkan damar tidak dituangkan ke dalam tenggorokannya. Tampaknya menunjukkan kerja memumikan Pentewere dilakukan setengah hati atau karena terdesak, "katanya.
Muncul pertanyaan tentang kenapa mayat Pentewere tidak dibuang begitu saja tanpa dimumikan?
"Seseorang yang berpengaruh mungkin bersimpati dan ingin mayat Pentewere dimumikan dan tidak dihapus begitu saja.
"Untuk alasan tertentu, ada pihak yang ingin memastikan Pentewere tidak menemukan kehidupan setelah mati dan satu pihak lagi, seseorang yang bersimpati terhadapnya, menentang upaya itu," katanya.
Sementara itu, sekelompok arkeolog lain mengatakan anggapan Mumi Menjerit adalah Putera Pentewere masih satu spekulasi dan sejauh ini hanya tes pemindaian dilakukan pada mumianya.
Hawass mengatakan, ia berencana melakukan tes DNA untuk mengkonfirmasi hubungan Mumi Menjerit dengan Ramses III.
0 comments:
Post a Comment